Sabtu, 19 Mei 2012

Saat Kejenuhan Melanda Bersama Monyet

Cerita ini ana dapat ketika akhir bulan Oktober tahun lalu, saat ana merasa tak mampu melaksanakan sebuah amanah yang sgt besar saat penyakit kejenuhan juga melanda secara bersamaan ,. Semoga juga menginspirasi teman- teman juga^^

Cerita tentang Monyet dan 3 Angin ( Topan, Putig Beliung, dan Sepoi- Sepoi)
Sinar Mentari yang mulai tergantikan oleh senja dari ufuk timur mulai dirasakan si bolang (Monyet) yang masih asyik bermain, dari pohon satu ke pohon yang lain, hingga si bolang memutuskan untuk berhenti menikmati tetesan air dari suatu pohon, ya.. karena kala itu hujan baru saja membasahi bumi yang ia pijak. Berallih sejenak ke 3 angin yang tak jauh dari tempat si bolang bergelantungan, 3 angin (Topan, Putig Beliung dan Sepoi- Sepoi) sedang serius menyusun strategi untuk menjatuhakan si bolang. Dimulai dari Angin Topan yang sangat begitu yakin bisa menjatuhkan si bolang dan meminta pertama yang memulai untuk melancarkan misi mereka. Kekuatan angin mulai dihembuskan Angin Topan, namun sayangnya walaupun hembusan dari Angin Topan sangat kuat, si bolang tak sedikitpun bergerak dari pohon yang ia gelantungi. Gelitik tertawa dari Angin Putig Beliung, dan menyombongkan diri bahwa dialah Angin yang paling kuat yang bisa menjatuhkan Si Bolang. Dan Angin Sepoi- sepoi hanya tersenyum dan meminta Putih Beliung untuk segera memulainya. Tapi, tak begitu lama Puting Beliung kembali dan menceritakannya ke Angin yang lain kalau dia gagal untuk menjatuhkan Si Bolang. Bergegaslah Angin Sepoi- Sepoi menghampiri Si Bolang. Tak menunggu lama Si Bolang jatuh dari Pohon karena merasa nikmat dengan hembusan dari Angin Sepoi- Sepoi, Pelan.. Sejuk dan.. Sungguh membuat kedua mata tak mampu merasakan kenikmatan hembusan angin tersebut. Dan akhirnya Si Bolang merasakan akan kenikmatan hembusan angin dan merasakan sakitnya jatuh dari pohon ^^

Cerita yang sederhana namun dari cerita ini, ada sebuah hikmah : jika kehidupan kita berlangsung secara santai maka pada akhirnya kita sendiri yang rugi membuat kita lemah dan mudah putus asa, namun ketika kehidupan kita diwarnai sebuah aktifitas yang menurut kita berat, Insyaallah itu adalah sebuah pembelajaran untuk kita agar lebih kuat nantinya. Jangan meminta dimudahkan masalah namun memintalah untuk menguatkan kita / menistiqomahkan hati kita agar bisa menjalani permasalahan-permasalahan yang kita hadapi
Sesungguhnya kedewasaan itu bisa dilihat dari seseorang memecahkan masalah, tetap santai namun tetap serius. Usia bukan ukuran seseorang dikatakan dewasa.