Senin, 13 Januari 2014

Amanah Hanya Karena Allah SWT

17-12-2013 Bandara Soekarno Hatta 17.38 WIB

Tas punggung hitam lekat bersahabat dengan jaket rohisnya dan sandal gunung yang bersahabat menuju langkah kebaikannya sudah tidak asing lagi untuk ku melihat penampilannya. Mengemban ilmu di Kota Bogor, membuatnya berubah lebih baik sedikt demi sedikit. Denyutan jantung ini sangat terasa saat mendengar ceritanya. Banyak ujian keimanan yang harus dia alami, kunci keistiqomahannya adalah tangisan disetiap malamnya. Sujud, rukuk dan doa yang lebih panjang diatas sajadah yang telah ia bentangnya. Bukan karena desahan angin malam yang terasa lebih dingin yang membuat raganya merasakan kesakitan seperti tertusuk tusuk, namun karena ia merasakan sakitnya membawa tajamnya dosa – dosa yang dia lakukan saat siang hari.
Kekosongan agenda saat tidak ada kuliah, syuro/musyawarah, mengajar di lembaga bimbingannya ataupun saat tidak ada halaqoh, terbuang dengan candaan yang kadang membawa cerita yang fiksi entah di dunia nyata atau maya. Kesempatan yang semestinya dapat digunakan untuk mendekatkan diri dengan Nya hanya berlangsung ketika kewajiban sujud dengan Nya. Itulah penyebab rasa sakitnya karena kelemahan imannya, bukan karena nilai kuliah yang buruk atau uang kiriman yang menipis. Saat nilai kuliah keluar dengan predikat baik, saat uang kiriman datang dengan jumlah yang lebih dan saat organisasi yang dia pimpin menjadi pilihan pertama para mahasiswa baru di kampusnya. Dirasa sangat memuaskan pasti bagi semua orang yang sebelah mata memandangnya, namun berbicara mengenai hati. Dia selalu merasakan sakit ada kegelisahan yang seolah tidak ada pagi dan siang, semua terasa redup ataupun gelap tidak ada cahaya sedikitpun yang bisa menerangi hatinya. “ Kenikmatan dunia “ dia katankan. Baru akan sujud lebih lama ketika nilai kuliah keluar dengan predikat kurang, atau orang tua yang sudah tidak sanggup mengirim uang bulanan atau merasakan kesendirian di organisasi. Disaat hambanya terlena dengan kenikmatan dunia dan lupa untuk mengucap asmaNya, Allah SWT tidak mengingatkan dengan mencabut kenikmatan itu. Tapi dengan hati nya lah Allah SWT mengingatkannnya, kegelisahan atau kedengkian perasaan yang ditimbulkan saat aktivitas kesehariannya membuat ketidak nyamanan seolah merasa sakit tapi raga sehat.

17-12-2013 Bandara Soekarno Hatta 18.15 WIB

Al Quran Kecilnya yang diambilnya dari tas punggungnya dibuka dan mulai dibaca perlahan. Mata yang melekat diantara bingkai kaca hitamnya begitu fokus membaca ayat ayat cinta Nya. Apa yang dia tunggu akhirnya datang, seolah senja tak ingin terganti oleh malam, kita bersua hanya begitu saja. Senyum keikhlasan dan pancaran keimanannya begitu nampak ketika mengucapkan salam perpisahan. Wajah yang mulai keriput ini tersadarkan oleh pesan yang disampaikan lewat senyumnya itu. "Manfaatkan waktu untuk mengingat Allah kawan, dimana dan kapanpun kau berada".


Bukan dia yang menjadikan aku berubah saat ini, tapi dia yang mengingatkan untuk berubah. Mari kita k
erjakan rutinitas kita dengan selalu menginat Allah SWT. Dan manfaatkan waktu luang untuk ODOJ One Day One Juz..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar